Jumat, 26 April 2013

MENYERAP ENERGY LILIN



Menyerap energy lilin


            Energy lilin ini sangat berbeda dengan energy yang lainnya, ini pada dasarnya bukan sebagai sumber energy yang kuat tapi Cuma sebagai sarana mengumpulkan energy yang ada. Dalam perjalanan ritual meditasi, dari berbagai peyerapan energy, baik itu dari mata hari, bulan, air, tanah atau yang lainnya, dalam katung energy didalam tubuh sudah menyimpan berbagai macam energy, tapi berhubung kutub-kutup magnet yang masih berantakan belum menyatu jadi energy yang dihasilkan belum maksimal, untuk itu perlu disatukan.

            Cara menyatukan energy sama dengan cara-cara yang lain, tapi media yang dilihat yang berbeda, cari ujung nyala lilinnya, pandang dan usahakan jangan berkedip. Biasanya meditasi ini akan banyak air mata yang keluar, ini disebabkan adanya benturan energy didalam tubuh yang bergabung menjadi satu kesatuan magnet yang energynya menjadi sangat besar. Rasakan energy yang mengalir keatas dari tulang ekor, sampai perut pada orang orang tertentu akan terjadi kejang yang hebat, rasakan nikmati sampai berhenti dengan sendirinya. 

            Tanda tercapainya energy sudah sampai maksimal adalah ketika orang pada tahap mengahiri meditasi, didalam fikiran ciptakan, dan ucapkan “ lilin mati sekarang”, kalau lilinnya langsung mati berarti sudah berhasil. Pada tahap ini diharapkan untuk selalu menjaga tingkah laku dan ucapannya, karena dengan mengucapkan kata seperti halnya melemparkan atau mengeluarkan energy yang besar, kalau ucapannya tidak baik nantinya bisa membuat tidak baik, ini yang dinamakan si pahit lidah menurut orang sumatera, pada orang jawa menyebutnya sabdo pandito ratu, yen ngucap tan wola wali.
Pada dasarnya ini adalah dasar dari hipnotis, kalau energy seseorang sudah besar maka energy tersebut dapat dilontarkan dan dapat mempengaruhi orang lain, pada seorang terapis yang dinamakan hipnoterapi. Ini juga sangat bermanfaat bagi seorang motifator yang memberi penanaman pemahaman kepada penerimanya, semoga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang positif.
Kalau dalam ilmu jawa menggunakkan pengasihan, pelet ataupun jaran goyang yang digunakkan untuk memikat seseorang, kalau menggunakkan energy ini lebih sederhana, dengan membayangkan seseorang dan menarik rasanya itu sudah termasuk memberi energy ke orang yang dituju, kalau energynya sudah seimbang maka akan terjadi daya tarik menarik diantara keduanya, akhirnya yang diberi energy merasakan rasa kasih sayangnya.
Pada tahap penerapi yang sudah mahir bisa digunakkan untuk penyembuhan jarak jauh, walaupun  melewati laut ataupun samudera, pasien akan merasakan energy yang diterimanya.

1 komentar: