Sabtu, 27 April 2013

DALAN RAHAYU



JALAN KARAHAYON ATAU KETENTRAMAN



            Manusia hidup pada dasarnya akan mencari karahayon atau ketentraman yang sejati, ini sangat berkaitan dengan kebersihan hati dan kebaikan perilaku. Orang tidak akan menemukan kebahagiaan hidup tanpa adanya ketentraman hati. Rahayu dari kata ayu yang berarti baik, perilaku adalah cerminan perilaku rasa seseorang. Jalan rahayu merupakan kewajiban hamba yang mengawali dari keinginan akan melaksanakan kewajiban besar, kami sebut tri sila, yaitu : eling (ingat), percaya, dan kepatuhan. Yang didasari perbuatan utama panca sila yang meliputi : rila (rela), narima (iklas), temen (tekun), sabar dan budi darma. Ini meliputi ajaran-ajaran hidup, yaitu :

1. Menghayati ajaran gusti kepada hambanya, dalam ajaran islam disebut ikrar dengan menyebut syahadat, yang isinya mengerti dan meresapi aturan-aturan Tuhan terhadap hambanya, jadi ini sebagai dasar dari keyakinan atau suatu kebulatan tekat yang perlu dilakukan, atau bahasa sekarang sebagai motifasi ajaran hidup. Ajaran ini sebenarnya sudah di terima roh suci ketika manusia masih dalam alam tenang, yaitu dalam kandungan ibunya ketika akan dilahirkan didunia, yang isinya sebagai berikut :
  • Suksma kawekas itu tetap menjadi sesembahan hamba yang sejati
  • Suksma sejati itu tetap sebagai utusannya Gusti atau Tuhan yang menjadi penuntun dan guru yang sejati
  • Hanya suksma kawekas yang menguasai seisi alam
  • Hanya suksma sejati yang jadi penuntun semua hamba
  • Segala peguasa adalah dikuasai suksma kawekas
  • Hamba adalah dikuasai oleh suksma sejati.

Secara jelasnya adalah sebagai berikut : suksma kawekas adalah gusti atau Tuhan yang jadi sesembahan sejati, dan suksma sejati adalah utusan suksma kawekas yang berada didalam pusatnya kehidupan, sedangkan pusatnya kehidupan adalah roh suci, dari ketiganya disebut tri purusa yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Aturan-aturan hidup dijadikan keyakinan para hamba yang sudah berikrar dan menghayati jiwanya ketika roh suci akan diturunkan kea lam dunia.

2. Manembah, sikap manembah merupakan tindakan pengabdiannya hamba kepada Tuhannya, dalam ajaran islam disebut sholat, ini menjadi suatu ikatan eling atau ingat kepada Tuhannya, sebagai bentuk bukti nyata kepatuhannya kepada Tuhannya, tapi dalam keseharian tercermin dari orang yang tidak melakukan kejelekan dan melakukan perilau yang berdasar budi pekerti luhur, ini sangat penting dalam tindakan nyata atas kepatuhan melakukan perintah Tuhan melalui utusannya.
3. Budi darma. Ini sangat bersifat universal , yang dimaksud adalah membagi rasa welas asih atau kasih sayang kepada semua makluk Tuhan dengan sarana membagi kebaikan untuk menolong dari kesusahan menurut kebutuhan yang perlu ditolong. Ini harus dilakukan dengan rasa iklas menurut kemampuan dan keahliannya.
Semua bentuk tata cara manembah harus didasari dengan kesucian lahir dan batin, kesucian batin bisa dituntun dengan sarana melakukan rutinitas pekerjaan yang baik, mulia dan utama, yang selalu membagi rasa welas dan asih kepada sesama makluk. Darma itu mempunyai arti pemberian  yang baik kepada siapa saja yang wajib dikasih,

4. Menahan hawa nafsu.  Tujuan utamanya adalah menahan segala tindakan kejelekan supaya tidak salah jalan ketika menjalanan kewajibannya, sifat atau watak manusia sebenarnya hanya menurut dengan kebiasaan angan-angan untuk membantu tingkah lakunya keinginan yang dilakukan seseorang, kalau angan-angannya ingin berbuat baik maka perbuatannya akan baik, cerminan perilaku tersebut disebut watak yang baik, ataupun sebaliknya.  Untuk menanggulanginya sebaiknya dengan melakukan topo broto atau prihatin, bisa puasa menurut kemampuannya, tapi yang paling baik adalah dengan cara hatinya selalu ingat akan aturan-aturan hidup, ini sangat erat hubungannya dengan cara mengolah rasa.

5. Budi luhur. Berupaya untuk mempunyai dan menjalankan watak yang berbudi luhur, dengan sarana suka menolong dengan iklas tanpa membeda-bedakan agama, ras, suku, bangsa, keyakinan ataupun warna kulit, ini juga sarana mempermudah tercapainya cita-cita atau tujuan hidup. Budi pekerti manusia yang mulia merupakan perilaku yang baik dan menuju ketentraman yang menjadi dasar akan kemanunggalan dengan Tuhan tempatnya kembali, yang dimaksud hati sanubari yaitu sumbernya hidup yang dihidupi Dzat yang maha kekal yang bersifat menghidupi segala sifat hidup. Budi luhur merupakan kunci untuk membuka pintu keraton agung yang berada di kenyataan sejati, yang menjadi cita-cita hidup menjadi satu dengan gusti.

Sikap patuh mendatangkan watak tekun
Tekun menarik terjadinya tabah
Sifat tabah menghasilkan sabar
Sabar menuntun ke rasa iklas
Kalau sudah sampai ke kesempurnaan iklas baru bisa masuk tahap budi luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar