Minggu, 09 Juni 2013

perjalanan spiritual



PERJALANAN SPRIRITUAL

Dalam proses pembersihan hati ada beberapa pengalaman yang pernah aku alami, mungkin ini bisa menjadi inspirasi anda.

1.       Dalam sejarah kenabian, ketika nabi Muhammad seang mengembalakan kambing bersama ali bin abu tholip, nabi didatangi malaikat jibril dan dibelah dada sebelah kirinya untuk dibersihkan hatinya.
2.       Ada teman namanya Supri dari Cepiring dia tekun dan belajar di Kudus tempatnya P Nur, didalam pondok pesantren, disana santri-santrinya diajari meditasi, disuruh menulis kalimat Allah dalam tulisan arab dan sewaktu meditasi harus melihatnya dengan tidak berkedip, sampai akhirnya dalam keadaan hening dia melihat tulisan Allah itu bersinar dengan terang dan menempel di dada sebelah kirinya, dia cerita banyak keajaiban setelah mengalami itu, pengalamannya lagi sewaktu dia berpuasa untuk mengambil hikmah dari ayat kursi dia berpuasa maunya 40 hari, tapi pada hari ke 11 dia ditemua orang berjubah dan berpakaian putih, dikeningnya ditulisi kalimat Allah setelah itu dia bisa menagkap pelajaran yang sulit-sulit khususnya filsafat dan bahasa rasa.
3.       Di Kendal ada pondok pesantren Thotikoh naksakbandiah milik Pak Sholikin, semua pondok hamper seluruh Indonesia yang dibawah naungan Naksakbandiah khususnya untuk orang-orang yang stress, banyak masalah dan nakal biasanya dikirim ketempat pak Sholikin dan didik disana. Pertama kali ada ritual membelah dada orang dia mengatakan untuk membersihkan hati. Saya ketemu orang2 disana mereka lebih tenang dan bisa menerima keadaan, banyak yang sadar dan kembali kejalan yang benar.
4.       Setelah lulus dari SMT P selama 1 th aku kalut mencari pekerjaan, sampai putus asa, terus aku belajar mendalami Islam tidak puas juga, aku ahirnya belajar ingin menngetahui manungso sing sejati ya sejatine manungso, sering berpuasa dan lainnya, pertama kali aku ditemui seorang seperti bayangan putih yang transparan seperti es, pakai jubah panjang dan janggut yang panjang, dia ngomong, “ Ndar madepo ngulon kene!” setelah duduk menghadap kebarat dia ngomong lagi “ tak resikane atimu” tangannya langsung nempel didada sebelah kiri dan tangannya bisa menembus masuk kedalam dada dan meremas didalam dada, ketika proses tangan membersihkan didalam dada itu seketika suasananya berubah, seperti ada tetesan air yang lembut dan banyak masuk dalam tubuhku, pikiranku menjadi jernih dan hening, kenyamanan dan keheningan yang tiada tara yang belum pernah aku rasakan.
a.        Dalam perjalanan waktu aku di temuai lagi dia ngomong “ ndar tak wenehi cahyaning bumi sari-sarining jagad, kowe aduso” sebenarnya ini adalah sanepan dengan sanepan ini orang rasa dan fikirannya dicoba sampai dimana mendalaminya : ini bermakna akan diberi anugerah besar yang berupa ilmu pengetahuan tapi harus mau membersihkan dulu rasanya, yang dicerminkan dalam tingkah laku sehari-hari, dalam orang jawa mengatakan “ndhisekno rosomu ojo ndhisiake karepmu”. Ini maknanya dalam berperilaku orang harus dilandasi hati nurani dulu, harus semakin peka dengan rasa, keluarga baru dengan lingkungannya, menjadi pribadi yang suka membagi rasa, dalam arti tidak mengobral cinta. Sering ngimpi yang aneh-aneh, melihat langit tidak ada bintang dilangit, yang ada kitab berwarna hijau, bingkainya terbuat dari emas yang berukiran, kitabnya dibagi tiga yang tiap sekatnya juga ada bingkai emas, sisi paling selatan ada gambar tanaman merambat seperti ukiran, bingkai tengah ada tulisan subhanallah, bingkai yang paling utara ada gambar orang berjubah dan berjenggot panjang. Semua gambar dan tulisan itu terbuat dari semua bintang, jadi dalam keadaan antara tidur dan tidak itu yang saya lihat kitab yang berisi gambar dan tulisan yang terbuat dari rangkaian bintang, dan diluar kitab tidak ada bintangnya.
b.      Ngimpi melihat matahari terbit
c.       Ngimpi melihat bulan terbit
d.      Ngimpi matahari 2 berjajar
e.      Ngimpi matahari dan bulan berdampingan
f.        Ngimpi memanah bulan
g.       Ngimpi merjalan mengitari bumi
h.      Ngimpi terbang mengelilingi bumi
i.         Ngimpi ada bulan purnama sudah terbit dan ada orang tua yang bilang ”Ndar mbulane wis jumedul kae tontonen” begitu aku melihat bulan yang baru terbit, sinarnya sangat terang sampai bukit2 tersa terang sekali walaupun itu malam tapi sinarnya seperti matahari, dan bulan itu mendatangi aku dan masuk dalam tubuh.
j.        Sering dapat wejangan ghaib sendiri, bermacam-macam pernah ketemu sunan kalijogo, dan diberi wejangan beberapa kali, dan dalam setiap wejangan itu suasanya seperti pas dadaku dibersihkan, ketemu Khidir danbanyak lainnya, yang secara logika tidak ketemu nalar tapi secara rasa tidak ada yang tidak mungkin. Makanya harus “ndhisikake roso ojo ndhisikake karep”. Dan banyak lagi, kalau saya ceritakan banyak sekali mungkin kalau tak tulis dalam buku membutuhkan waktu yang banyak, ini sekedar untuk menambah wawasan, bahwa pengalaman spiritual orang itu bermacam-macam dan banyak perjalanan hidup yang berbeda dan ini mempengaruhi pola fikir dan nalar yang berbeda pula, seperti orang menceritakan rasa kopi kepada orang yang belum merasakan kopi, maka tidak akan sampai dan mengetahui, kecuali kepada orang yang pernah merasakannya, seperti dalam pencerahan pada dasarnya dilandasi dengan kesadaran terlebih dahulu, aku siapa? dari mana? akan apa? mau kemana? Banyak pertanyaan mengenahi dirisendiri. “yen pingin mangerti ojo meguru karo manungso, amargo manungso kuwi isih kedunungan reget, yen kedunungan reget isih kedunungan luput, yen pingin mangerti meguruo marang awakmu dewe, maguru marang awakmu dewe podhokaro maguru marang kang gawe urip” mungkin sulit dicerna, tapi saya jelaskan sebagai berikut. Di dalam Al Qur’an juga ada nanti coba dicari sendiri, ini saya kutib dari seorang sufi Imam Al Ghozali yang disadur dari kitab Ihya ‘ulumuddin yang terkenal bab ahlu sunah wal jamaah, “ manusia kalau ingin mengetahui Tuhan harus mengetahui dirinya sendiri, mengetahui diri sendiri berarti mengetahui Tuhan, bagaimana dia mengetahui Allah sedangkan dia tidak mengetahui dirinya sendii” dalam ini dapat saya gambarkan seperti orang orang minum kopi tadi, ilmu dan pengetahuan itu sangat berkaiatan langsung dengan rasa yang pernah dialami. Saya yang minum kan tidak mungkin orang lain yang merasakan. Dalam pencarian yang tertinggi kalau orang Islam itu adalah makrifat, apa bisa semua bisa mencapainya, kalau menurut saya bisa bagi orang yang mau mencarinya. Makrifat berarti kesadaran. Orang sadar itu adalah kalau orang sudah bangun dari tidurnya tho, makrifat kalau kita mudahkan menjadi mripat atau mata, orang bangun itu kalau matanya sudah bangun, bangun mata lahirnya dan bangun mata hatinya yang berisi rasa. Ada orang bisa melihat tapi orang tidak sadar dalam perilakunya, ini namanya tidak seimbang dan belum manunggal keseluruhannya. Makrifat adalah kesadaran, dzikir dalam bahasa arab, kalau bahasa jawanya eling, orange ling itu kan kalau orangnya sadar, dzikir dalm arti bukan hanya membaca bacaan terus menerus tapi secara harfiah manusia yang melakukan perbuatn dan perilakunya selalu eling atau ingat, yang dimaksud kalau hatinya eling, atau ndhisikake roso maka orang akan selalu sadar dan tidak mau melakukan perbuatan yang tidak baik. Jadi menemukan pencerahan itu dimulai dari hati dulu. Tapi pada tahap eling dan mulia terbuka jagad sebenarnya banyak godaan dan hambatannya, ini ada kata2 yang bisa menjadi patokan : “ ora ono nanging ono, ono nanging ora ono, yen ono kuwi ora”, saya terangkan sekalian wik : Tuhan itu ada tapi dilihat panca indra tidak bisa dilihat, tidak bisa dilihat tapi bisa dirakanan kuasanya, kalau ada yang mengaku-aku dia itu Tuhan berarti itu palsu, karena Tuhan itu dzat orang mengatakan Dzattulloh, tidak berrujut, bukan cahaya, hanya tunggal, tidak beranak dan diperanakkan, Kadang dalam keadaan hening ada sinar yang terang benderang dan dia mengatakan aku Tuhanmu berarti itu palsu. Orang akan mencapai pengalaman inipun saya kira juga jarang, yang ngimpi masalah alam, bulan,bintang, mataharipun orang juga jarang kok wik, saya tanya pada orang-orang yang katanya orang terkenal, kyai atau ustatpun jarang yang sampai mengalami seperti itu.

Saya jelaskan : Alif : Allah, Lam : Utusan, Mim : manungso, ini namanya Tri Tunggal. Allah memberikan petunjuk kepada manusia lewat rasanya, manusia mengetahui petunjuknya Allah lewat rasa, dan orang yang meninggalkan rasa berarti sudah mengingkari rasa berarti mengingkari petunjuk Allah, dan berarti mengingkari Allah. Dalam hal ini orang arab sudah mengatakan musrik yang berarti ingkar dalam bahasa jawa. Jadi menurut saya mendalami Agama, ajaran Tuhan itu tidak mudah dan harus menempuh perjalanan hidup yang panjang dan berliku, tahu baik harus mengetahui jelek, kalau tidak ada jelek pasti tidak ada baik, Tuhan sudah menciptakan berpasangan, Cuma kita mau pilih yang mana. Orang jawa mengatakan “Ngadep urip nunggang roso” kalau sudah terbiasa makanya hidupnya akan tertata oleh hidup “katoto diniing urip” sehinnga orang mengatakan bejo, sedangkan bejo tidak akan datang dengan tiba-tiba semua tergantung dari perilaku, apa yang kita tunai sekarang hasil perbuatan kemarin, apa yang kita lakukan sekarang akan mempengaruhi hidup yang akan datang. Jadi orang yang mendapat petunjuk dari Tuhan adalah orang yang selalu membersihkan hati dan menjaganya supaya tetap stabil atau istiqomah, kalau kita melakukan apapun berdasarkan dengan hati yang iklas maka Tuhan akan membukakan banyak pintu kemudahan.

Adapun cara-cara untuk mencapai itu ada beberapa cara menurut apa yang saya dapat :
1.       Jam 7 sore tepat, tidak boleh lebih atau kurang tangan kanan tempelkan dada sebelah kiri dan baca “kawulo manunggal nyuwun slamet”, ini berguna untuk memutus belenggu dari aji, ilmu, sihir atau sebangsa jin yang menyatu dalam tubuh, sejenis jengges, tenung, atau santet, kalau orang jawa mengatakan diruwat, orang arab mengatakan di Rukyah. Cara sebenarnya sadar dulu hatinya, mengakui salahnya, minta ampun kesalahannya, merubah perilakunya dengan perilaku yang benar. Rasakan, kadang ada getaran, atau bahkan ada sinar yang lepas dari tubuh dan pergi, atau ada makluk yang keluar dari tubuh dan pergi. Dalam taraf ini pun nanti godaannya sangat banyak, karena sesuatu yang sudah merasa nyaman ditubuh kita akan berontak, dan akan memperlihatkan kekuatan dan kekuasaannya. Orang yang tidak kuat imanya akan kembali memakainya dan rasa ditinggalkannya. Dalam sejarah kenabiah disejarahkan setelah haji terahirnya  beliau mengatakan “ besuk umatku akan menemui perang yang lebih besar dari perang Uhud yaitu memerangi terhadap diri sendiri”. Tidak dijelaskan seperti inipun perang rasa itu sudah ada sejak Nabi Adam yang kalah perang dengan hatinya yang akhir memakan buah kuldi. Kenapa jam 7, ini untuk menjaga istiqomah,  supaya hatinya tetap dan mantap dan melatih disiplin, apa-apa untuk mencapai sesuatu harus dilakukan dengan tekun sabar dan disiplin. Kalau sudah tertata rasanya biasanyaditandai dengan tidak melihat jam, tangannya akan meyentuh dada kira dan membaca bacaan itu secara otomatis dimanapun berada, dalam keadaan menstruasipun tiadak ada halangannya, karena mengingat Tuhan harus dilakuakan terus menerus, tidak ada pantangan walaupun dalan keadaan menstruasi.
2.       Setelah jam 7, waktunya sampai jam 11 malam, pilih waktu sembarang heningkan tangan menyentuh dada kiri dan baca” kawulo manunggal nyuwun rahayu”. Ini untuk mempertajam mata hati.
3.       Kalau mau tidur baca nadi tangan kiri,rasakan detak nadinya, sekali denyut nadi baca Allah, jadi kita membaca disesuaikan denyut kehidupan kita sendiri, tidak mempercepat atau memperlambat bacaan, ini juga jadi dasar istiqomah.
Kadang dalam hati bertanya tanya, kenapa yang disentuh sebelah kiri bukan sebelah kanan sedangkan hati berada di dalam torak sebelah kanan. Makudnya adakah begini, sebenarnya yang kita sentuh adalah jantung, jantung yang menghidupi, dengan jantung berhenti maka kehidupan kitapun juga akan hilang, jadi maksudnya yang kita sentuh adalah sumber kehidupan kita yaitu jantung yang memompa jantung keseluruh tubuh berarti mensuplai kehidupan kita. Ketika darah berhenti mengalir maka akan berhenti juga kehidupan. Seperti halnya orang yang sakit, ketikan aliran darah kita ketangan tersumbat, maka ditangan akan terjadi kematian sel2 tubuh, ahirnya tangannya sakit, kemeng, keju, linu, gringgingen atau bisa lumpuh.

Hari senin kemarin ada teman dating, dia juga salah satu guruku’ karena dia bertanya aku anggap guruku, karena hanya para guru yang berhak member ujian dan soal, dia Tanya masalah bagaimana mencari ilmu, aku jawab secara spontanitas tapi aku tidak tahu dari mana, yang jelas dari hati mengalir begitu saja, aku jawab ada bacaan : subhanallah, alhamdulilllah, lailahaillah, allhu akbar, la haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim. Aku nerangake sebagai berikut : orang akan menerima sesuatu atau mencari sesuatu harus mempersiapkan tempatnya terlebih dahulu, kalau rumah harus dibersihkan terlebih dahulu, kalau gelas gelasnya dulu harus dibersihkan dulu, kalau kamu mau beli mobil harus siap garasinya dahulu, kalau kita persiapkan mental dahulu, caranya adalah bersuci dahulu, kalau didalam Islam sebelum melakukan sesuatu sebaiknya bersuci dahulu, secara lahiriahnya berwudhu tapi pada hakikatnya membersihkan segala perilaku dan tingkah laku kita sendiri, orang pada umumnya mengatakan kalau kebersihan adlah sebagian dari iman, tapi kalau saya menggaris bawahi, iman adalah pokok dari iman, dalam perjalanan haji nabi terahir beliau berpesan besuk aka nada waktunya semua umat akan mengalami perang yang lebih besar dari perang uhud, yaitu perang sabil, sebenarnya dalam masalah ini yang diperangi paling utama adalah perang terhadap nafsu kita sendiri,  tidak mungkin ada perang dunia ke 1, 2 atau perang yang lain kalau pemimpin2 mereka sudah menang dulu di hatinya, tapi hidup  memang harus begitu harus ada yang baik dan buruk.
Setelah bersih hatinya maka orang sudah bisa melihat dengan jernih, ahirnya timbul kesadaran karena mata hatinya terbuka, sehingga dia  dengan rendah hati mensyukuri segala nikmatnya Allah, ia meyakini tidak ada Tuhan selain Allah yang perlu diagungkan karena dia yang maha besar, akhirnya dengan kepasrahan tidak ada segala daya upaya sesuatu kecuali dari pertolongan Allah.
Kadang seperti ini, kita sebenarnya akan mendapat hikmah dibalik pertanyaan orang, jadi saya menganggap, siapa saja yang member maslah adalah guru saya, bukan saja masalah pertanyaan tapi termasuk orang yang menggunjingkan atau orang yang mencaci maki bahkan orang yang berbuat kejahatan sekalipun, saya menganggap kalau mereka adalah guru-guru saja, anggap sja mereka adalah utusan2 Tuhan yangditugaskan untuk menguji kesabaran dan keimanan kita, tanpa mereka kita tidak akan mengerti dan tdk bertambah ilmu hikmah kita, inilah gunanya mengaji dari kata kaji, atau mengkaji, bukan hanya sekedar membaca sepintas lalu. Mereka adalah orang-orang yang dimasuki malaikat utusan Tuhan untuk menguji kita. Ada beberapa kisah yang mungkin bermanfaat |
1.       Ibnu sina yang terperosok kedalam gua, dia tidak bisa kuluar dari gua, tapi didalam kegelapan ia menemukan pencerahan,ia melihat batu yang ditetesi air terus menerus ahkirnya bisa membuat cekungan pula, sesuatu yang kita lakukan secara terus menerus dengan tabah dan iklas, maka akan menghasilkan sesuatu juga, ia lalu terkenal dengan ilmu pengobatannya. Tuhan memberi bukan kecerdasan tapi kesabaran yang luarbiasa. Disinilah kekuatan iman yang sebenarnya.
2.       Sunan kalijaga, yang bertapa dipinggir sungai sampai bermusim-musim, ini cerminan kepasrahan totaliatas kepada Tuhan, karena kepasrahan ibaratnya kalau Tuhan akan mencabut nyawa saya akan saya berikan, jadi diuji sampai puncak antara kematian dan kehidupan. Contohnya, kalau kita berpuasa senin kamis atau di bulan Romadhon, kalau kita tidak iklas bawaannya lapar terus, tapi kalau sudah niat ada orang yang makan dan minum ya diam. Jadi sesuatu yang dilakukan dengan iklas pasti energynya akan berlipat, seperti halnya sunan kalijogo, kalau secara logika tidak makan dan minum dlam kurun sekian waktu, pasti sudah mati, tapi dengan kepasrahan ke Tuhan secara totalitas, maka tidak ada yang tidak mungkin dihadapan Allah, ini yang dimaksud orang jawa megatakan ilmu roso, ndhisikno rasamu ojo ndisikake karepmu.
3.       Mabah Asmo adalah salah satu murid mbah kasan Duryat, ada orang dapat ilham kalau yang bisa menyembuhkan saudaranya harus diperantarai oleh beliau, akhirnya dibawa ketempat mbah Asmo dan diantarlah orang yang sakit gila dan saudaranya ke daerah Selo, dalam perjalanan dipasar cepogo yang gila itu kambuh dan mengamuk di pasar dengan membawa kampak, sampai mbah Asmo ini mau dibunuhnya, dia menunduksambil duduk, kalau mau dibunuh ya bunuhlah kalau mau, akhirnya kampaknya diletakkan dan orang gila itu sembuh dengan sendirinya. Kadang seperti ini lho yang kita tidak tahu Tuhan menguji kita.
4.       Di pasar Boyolali sekitar jam 11 malam, aku beru ngobrol masalah orang gila dan hujan deres, datanglah orang gila dating, ia mengajak berjabat tangan teman2 dan yang terakhir dia jabat tangan dan menciumi aku, aku ya diam saja, dia ngomong, mas tolong jaga keamanan sini ya, aku bilang ya’ lho jenengan mau kemana? Dia jawab mau balik ke KarangaNongko. Setelah beberapa waktu dicarilah temanku, dia tidak menemukan sampai sekarang. Selama temanku jualan dipasar belum pernah ia disapa atau ngobrol, wanita itu biasanya menyapu pasar sambil uro-oro, katanya biasanya orangnya wajahnya kusam dan lusuh tapi pada malam itu ia melihat ibu itu bermuka bersih dan bersinar. Temanku ini pernah belajar di pondok Gontor. Kadang kita diperjalanan dalam hidup kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan kita bisa bermanfaat apa kok wik, bagiku jalani saja hidup ini dengan sabar dan iklas.
5.       Ada kisah di pondok Gontor, ada seorang santri yang memcuci pakaiannya, setelah selesai ia menjemur, tapi ada sarung yang mau dijemur tapi sudah kehabisan tempat, akhirnya dijemur diatas rumput, kyai langitan tahu dan ditegurlah, le yen mepe ojo neng duwur suket, suket kuwi yo pingin urip, yo mbutuhake sinar matahari, sing butuh kuwi ora gur manungso wae. Dalam kelompok aliran NU, kyai langitan adalah kyai2 yang sangat alim dan menjadi penasehat tertinggi di NU, biasanya orangnya sabar sekali dan kadang omongannya dianggap tidak wajar, kalau rasa orang itu belum sampai pemahamannya dalam isi omongannya

1 komentar: