Menyerap
energy lilin
Energy lilin
ini sangat berbeda dengan energy yang lainnya, ini pada dasarnya bukan sebagai
sumber energy yang kuat tapi Cuma sebagai sarana mengumpulkan energy yang ada. Dalam
perjalanan ritual meditasi, dari berbagai peyerapan energy, baik itu dari mata
hari, bulan, air, tanah atau yang lainnya, dalam katung energy didalam tubuh
sudah menyimpan berbagai macam energy, tapi berhubung kutub-kutup magnet yang
masih berantakan belum menyatu jadi energy yang dihasilkan belum maksimal, untuk
itu perlu disatukan.
Cara
menyatukan energy sama dengan cara-cara yang lain, tapi media yang dilihat yang
berbeda, cari ujung nyala lilinnya, pandang dan usahakan jangan berkedip. Biasanya
meditasi ini akan banyak air mata yang keluar, ini disebabkan adanya benturan
energy didalam tubuh yang bergabung menjadi satu kesatuan magnet yang energynya
menjadi sangat besar. Rasakan energy yang mengalir keatas dari tulang ekor,
sampai perut pada orang orang tertentu akan terjadi kejang yang hebat, rasakan
nikmati sampai berhenti dengan sendirinya.
Tanda tercapainya
energy sudah sampai maksimal adalah ketika orang pada tahap mengahiri meditasi,
didalam fikiran ciptakan, dan ucapkan “ lilin mati sekarang”, kalau lilinnya
langsung mati berarti sudah berhasil. Pada tahap ini diharapkan untuk selalu
menjaga tingkah laku dan ucapannya, karena dengan mengucapkan kata seperti
halnya melemparkan atau mengeluarkan energy yang besar, kalau ucapannya tidak
baik nantinya bisa membuat tidak baik, ini yang dinamakan si pahit lidah
menurut orang sumatera, pada orang jawa menyebutnya sabdo pandito ratu, yen
ngucap tan wola wali.
Pada dasarnya ini adalah dasar dari hipnotis, kalau
energy seseorang sudah besar maka energy tersebut dapat dilontarkan dan dapat
mempengaruhi orang lain, pada seorang terapis yang dinamakan hipnoterapi. Ini juga
sangat bermanfaat bagi seorang motifator yang memberi penanaman pemahaman kepada
penerimanya, semoga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang positif.
Kalau dalam ilmu jawa menggunakkan pengasihan, pelet ataupun jaran goyang yang digunakkan untuk memikat seseorang, kalau menggunakkan energy ini lebih sederhana, dengan membayangkan seseorang dan menarik rasanya itu sudah termasuk memberi energy ke orang yang dituju, kalau energynya sudah seimbang maka akan terjadi daya tarik menarik diantara keduanya, akhirnya yang diberi energy merasakan rasa kasih sayangnya.
Pada tahap penerapi yang sudah mahir bisa digunakkan untuk penyembuhan jarak jauh, walaupun melewati laut ataupun samudera, pasien akan merasakan energy yang diterimanya.
Kalau dalam ilmu jawa menggunakkan pengasihan, pelet ataupun jaran goyang yang digunakkan untuk memikat seseorang, kalau menggunakkan energy ini lebih sederhana, dengan membayangkan seseorang dan menarik rasanya itu sudah termasuk memberi energy ke orang yang dituju, kalau energynya sudah seimbang maka akan terjadi daya tarik menarik diantara keduanya, akhirnya yang diberi energy merasakan rasa kasih sayangnya.
Pada tahap penerapi yang sudah mahir bisa digunakkan untuk penyembuhan jarak jauh, walaupun melewati laut ataupun samudera, pasien akan merasakan energy yang diterimanya.
nderek mampir Mas Widi...
BalasHapus