JALAN
KARAHAYON ATAU KETENTRAMAN
Manusia hidup pada dasarnya akan mencari karahayon atau
ketentraman yang sejati, ini sangat berkaitan dengan kebersihan hati dan
kebaikan perilaku. Orang tidak akan menemukan kebahagiaan hidup tanpa adanya
ketentraman hati. Rahayu dari kata ayu yang berarti baik, perilaku adalah
cerminan perilaku rasa seseorang. Jalan rahayu merupakan kewajiban hamba yang
mengawali dari keinginan akan melaksanakan kewajiban besar, kami sebut tri
sila, yaitu : eling (ingat), percaya, dan kepatuhan. Yang didasari perbuatan
utama panca sila yang meliputi : rila (rela), narima (iklas), temen (tekun),
sabar dan budi darma. Ini meliputi ajaran-ajaran hidup, yaitu :
1. Menghayati ajaran gusti kepada hambanya,
dalam ajaran islam disebut ikrar dengan menyebut syahadat, yang isinya mengerti
dan meresapi aturan-aturan Tuhan terhadap hambanya, jadi ini sebagai dasar dari
keyakinan atau suatu kebulatan tekat yang perlu dilakukan, atau bahasa sekarang
sebagai motifasi ajaran hidup. Ajaran ini sebenarnya sudah di terima roh suci
ketika manusia masih dalam alam tenang, yaitu dalam kandungan ibunya ketika
akan dilahirkan didunia, yang isinya sebagai berikut :
- Suksma kawekas itu tetap menjadi sesembahan hamba yang sejati
- Suksma sejati itu tetap sebagai utusannya Gusti atau Tuhan yang menjadi penuntun dan guru yang sejati
- Hanya suksma kawekas yang menguasai seisi alam
- Hanya suksma sejati yang jadi penuntun semua hamba
- Segala peguasa adalah dikuasai suksma kawekas
- Hamba adalah dikuasai oleh suksma sejati.
Secara jelasnya adalah sebagai berikut :
suksma kawekas adalah gusti atau Tuhan yang jadi sesembahan sejati, dan suksma
sejati adalah utusan suksma kawekas yang berada didalam pusatnya kehidupan,
sedangkan pusatnya kehidupan adalah roh
suci, dari ketiganya disebut tri purusa yang tidak bisa berdiri sendiri dan
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Aturan-aturan hidup dijadikan
keyakinan para hamba yang sudah berikrar dan menghayati jiwanya ketika roh suci
akan diturunkan kea lam dunia.
2. Manembah,
sikap manembah merupakan tindakan pengabdiannya hamba kepada Tuhannya, dalam
ajaran islam disebut sholat, ini menjadi suatu ikatan eling atau ingat kepada
Tuhannya, sebagai bentuk bukti nyata kepatuhannya kepada Tuhannya, tapi dalam
keseharian tercermin dari orang yang tidak melakukan kejelekan dan melakukan
perilau yang berdasar budi pekerti luhur, ini sangat penting dalam tindakan
nyata atas kepatuhan melakukan perintah Tuhan melalui utusannya.
3. Budi darma. Ini
sangat bersifat universal , yang dimaksud adalah membagi rasa welas asih atau
kasih sayang kepada semua makluk Tuhan dengan sarana membagi kebaikan untuk
menolong dari kesusahan menurut kebutuhan yang perlu ditolong. Ini harus
dilakukan dengan rasa iklas menurut kemampuan dan keahliannya.
Semua bentuk tata cara manembah harus
didasari dengan kesucian lahir dan batin, kesucian batin bisa dituntun dengan
sarana melakukan rutinitas pekerjaan yang baik, mulia dan utama, yang selalu
membagi rasa welas dan asih kepada sesama makluk. Darma itu mempunyai arti
pemberian yang baik kepada siapa saja
yang wajib dikasih,
4. Menahan hawa nafsu. Tujuan utamanya adalah menahan segala tindakan
kejelekan supaya tidak salah jalan ketika menjalanan kewajibannya, sifat atau
watak manusia sebenarnya hanya menurut dengan kebiasaan angan-angan untuk
membantu tingkah lakunya keinginan yang dilakukan seseorang, kalau
angan-angannya ingin berbuat baik maka perbuatannya akan baik, cerminan
perilaku tersebut disebut watak yang baik, ataupun sebaliknya. Untuk menanggulanginya sebaiknya dengan
melakukan topo broto atau prihatin, bisa puasa menurut kemampuannya, tapi yang
paling baik adalah dengan cara hatinya selalu ingat akan aturan-aturan hidup, ini
sangat erat hubungannya dengan cara mengolah rasa.
5. Budi luhur. Berupaya
untuk mempunyai dan menjalankan watak yang berbudi luhur, dengan sarana suka
menolong dengan iklas tanpa membeda-bedakan agama, ras, suku, bangsa, keyakinan
ataupun warna kulit, ini juga sarana mempermudah tercapainya cita-cita atau
tujuan hidup. Budi pekerti manusia yang mulia merupakan perilaku yang baik dan
menuju ketentraman yang menjadi dasar akan kemanunggalan dengan Tuhan tempatnya
kembali, yang dimaksud hati sanubari yaitu sumbernya hidup yang dihidupi Dzat
yang maha kekal yang bersifat menghidupi segala sifat hidup. Budi luhur
merupakan kunci untuk membuka pintu keraton agung yang berada di kenyataan
sejati, yang menjadi cita-cita hidup menjadi satu dengan gusti.
Sikap patuh mendatangkan
watak tekun
Tekun menarik terjadinya
tabah
Sifat tabah menghasilkan
sabar
Sabar menuntun ke rasa iklas
Kalau sudah sampai ke
kesempurnaan iklas baru bisa masuk tahap budi luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar