PAKAIAN
GHAIB
Pakaian
pada dasarnya digunakkan untuk perlengkapan melindungi tubuh, ada yang
digunakkan sehari-hari ataupun dalam keadaan perang. Teknologi jaman dahulu
diterapkan pada jaman sekarang, akan tetapi diterjemahkan dalam bentuk yang
nyata, dari perlengkapan telekomonikasi ataupun kendaraan-kendaraan untuk
mempermudah perjalanan.
Contohnya
orang jaman dahulu dapat berjalan dengan cepat atau berpergian hanya dengan
beberapa menit saja sudah sampai, contoh yang terkenal dalam perjalanan Nabi
Muhammad dalam ber isro’mi’roj, beliau menggunakan kendaraan yang bernama buroq
yang dalam bahasa Indonesia yang berarti kilat, dalam Kitab Al Qur’an Nabi
Sulaiman mengutus anak buahnya untuk mengambil singgasana Ratu Balqis hanya
dengan sekejap mata, contoh dilingkungan sekitar kita banyak orang yang bisa
bisa melakukan seperti hal tersebut, contohnya Mbah Suroto dari desa Mudal,
Boyolali, beliau dahulu kalau mengajak nonton sekaten di alun-alun Kraton
Surakarta hanya dengan sekejap mata, yang pernah diajak dengan cara disuruh
duduk dibelakangnya dengan memejamkan mata sambil memegang kain jariknya Mbah
Suroto, ini yang pernah diajak tidak Cuma satu atau dua orang saja. Dikaliwungu
Kendal ada seorang Waliallah yang terkenal dengan nama Mbah Wali Sapak, beliau
sangat terkenal juga dikalangan jamaah haji, karena banyak jamaah haji dari
rombongan Kaliwungu yang berjumpa beliau di Mekah, sedangkan Mbah wali tidak
ikut naik haji beserta rombongan lainnya.
Didalam masyarakat jawa ada yang menggunakkan ilmu sepi
angin yang berguna kalau berjalan seperti angin, ada Ilmu Ikal jagat kalau
berpergian hanya dengan waktu yang singkat dengan jarak yang jauh, ada ilmu
yang pergi dapat memecah menjadi beberapa tempat dengan waktu yang sama orang
menyebutnya dengan Ilmu Makdum Sarpin, dan Anjan Kumayanpun bisa digunakkan
seperti itu.
Komunikasi pada jaman dahulu banyak menggunakkan Aji
pameling atau ilmu yang lain seperti pentrawangan yang digabungkan dengan
telepati, kalau jaman sekarang seperti program Sky-py, kalau hanya berbicara
dan bisa mendengarkan dengan telepati saja, contohnya telpon dan lain
sebagainya yang pada dasarnya untuk mempermudah kerja manusia, bahkan pada
jaman Perang ke II, tentara Amerika bisa berkomunikasi antar kapal selamnya
menggunakkan ahli telepati, jadi pendalaman manusia dan kemampuannya kalau mau
menggali akan banyak sekali manfaat dan keahliannya, dalam bidang kesehatan
seperti sekarang yang terkenal dengan sinar X, atau rongzen, untuk para ahli
supranatural dan para tabib jaman dahulu hanya menggunakkan getaran energy,
sewaktu mendeteksi akan langsung tahu bagian mana organ yang sakit dengan tanpa
menyentuh, atau dengan melihat aura manusia orang akan ketahuan organ yang mengalami
ketidak normalan, sampai bisa dideteksi dengan jarak yang jauh, dan bisa
diterapi dengan jarak yang jauh, itulah salah satu keajaiban juga kebesaran
Tuhan yang diberikan kepada manusia.
Dari pendahuluan yang saya utarakan tadi semua ada
hubungannya dengan pakaian Ghaib, kalau dilihat secara batiniah kadang kita
melihat orang sedang memakai surban, mahkota, berbagai perhiasan atau
perlengkapan lain, semua itu menunjukkan apa yang dia punyai dan mempunyai
kemampuan apa, semua itu tidak lepas dari Khodam atau pendamping. Misalnya sewaktu
orang melakukan perjalanan jauh hanya dengan waktu sekejab, secara lahiriahnya orang
pakai sepeda, sepeda motor, mobil, atau bus, tapi secara ghaib bisa pergi jauh
juga menggunakan sarana tunggangan, berupa khodam atau jin, masalah kemampuan
banyak atau tidaknya tergantung kekuatan atau keampuhan khodam atau jin
tersebut, seperti orang bisa berjalan diatas air itu juga tidak lepas dari
kekuatan jin atau khodam yang mengikuti orang tersebut yang bisa diperintahkan
apa saja.
Kadang kita juga
melihat seseorang dengan memakai pakaian kebesaran, ada mahkota atau perlengkapan
lainnya, biasanya ini pada orang-orang tertentu dengan kedudukan tinggi didalam
pemerintahan, biasanya orangnya akan lebih bijaksana dan dapat memimpin dengan
baik, karena didorong dari kekuatan yang membantunya. Saya juga tertarik pada
serial The Litle Krisna, dalam kehidupan sehari-hari kita melihatnya biasa
saja, tapi ketika ia terdesak atau diancam keselamatannya kekuatannya akan
muncul, dan musuhnya akan melihat baju Ghaib yang dipakainya, itu sekelumit
cerita yang bisa kita mudah untuk memahaminya, kalau dalam baju perang bisa
dikatakan dengan baju jirah, yang saya ketahui ada baju jirah ghaib yang
bernama kerai wojo, warnanya putih keperakan, saya mendapatkan ini setelah
berziarah ke tempatnya Eyang Mangkunagoro ke I. lalu bagaimana kita akan
memperoleh atau bagaimana kita mendapatkannya, semua bisa memiliki dengan laku
tirakat tertentu dengan mengamalkan ilmu, tapi yang paling baik adalah selalu
menjaga hati supaya bersih dan terbuka penutupnya, dengan berperilaku yang baik
biasanya ilmu akan dibukakan Tuhan dengan sendirinya, dan ini lebih baik dari
pada kita mempelajarinya, orang mengatakan dengan sebutan wahyu, karena semua
apa yang Tuhan berikan semua sudah disesuaikan dan sudah pas apa yang kita
butuhkan, bahwasanya manusia mempunyai talenta dan kemampuan yang berbeda
justru untuk saling melengkapi, dengan ketidakadanya kesempurnaan justru hidup
itu sangat indah. Contonya kemampuan kita baru bisa bermanfaat kalau kita
menggunakan sepeda ontel, kita pelajari dan kita berusaha dan serta merta
mendapatkan mobil, tapi akhirnya mobil tersebut jadi tidak bermanfaat karena
kemampuan financial kita tidak kuat untuk mencukupi maintenent mobil, akhirnya
menjadi beban, pada orang-orang yang mempelajari supranatural kadang ada yang
menjadi gila atau sedikit tidak waras, kemampuan untuk membawa sangat
berpengaruh pada kejiwaan seseorang, maka perlu kematangan jiwa untuk bisa
menerima dan kuat menggunakannya. Kalau orang jawa mengatakan, siapno adahmu
disek, maksudnya menyiapkan jiwa raga kita, dengan cara membersihkan hati
supaya tidak gunjang, kalau sudah siap oaring bisa dikatan kewahyon, dalam
konotasinya mendapatkan anugerah yang tidak kita minta, bukan mencari wahyu
yang dasarnya dari mengikuti fikiran dan angan-angan manusia. Seperti Nabi
Muhammad dengan menjaga hati yang diterapkan dengan perilaku yang baik dan
terjaga perilakunya, akhirnya Tuhan memberikan Wahyu Al Qur’an tanpa sang nabi
memintanya, tidak mungkin Tuhan akan memberikan anugerah kepada manusia yang
tidak tertata dan terjaga hatinya bisa mengamalkan isi wahyu tersebut, jadi
pada intinya semua akan disesuaikan dengan kekuatan dan kebersihan hatinya.