PERJALANAN SPRIRITUAL
Dalam proses pembersihan hati ada beberapa pengalaman yang
pernah aku alami, mungkin ini bisa menjadi inspirasi anda.
1. Dalam
sejarah kenabian, ketika nabi Muhammad seang mengembalakan kambing bersama ali bin
abu tholip, nabi didatangi malaikat jibril dan dibelah dada sebelah kirinya
untuk dibersihkan hatinya.
2. Ada
teman namanya Supri dari Cepiring dia tekun dan belajar di Kudus tempatnya P
Nur, didalam pondok pesantren, disana santri-santrinya diajari meditasi,
disuruh menulis kalimat Allah dalam tulisan arab dan sewaktu meditasi harus
melihatnya dengan tidak berkedip, sampai akhirnya dalam keadaan hening dia
melihat tulisan Allah itu bersinar dengan terang dan menempel di dada sebelah
kirinya, dia cerita banyak keajaiban setelah mengalami itu, pengalamannya lagi
sewaktu dia berpuasa untuk mengambil hikmah dari ayat kursi dia berpuasa maunya
40 hari, tapi pada hari ke 11 dia ditemua orang berjubah dan berpakaian putih,
dikeningnya ditulisi kalimat Allah setelah itu dia bisa menagkap pelajaran yang
sulit-sulit khususnya filsafat dan bahasa rasa.
3. Di
Kendal ada pondok pesantren Thotikoh naksakbandiah milik Pak Sholikin, semua
pondok hamper seluruh Indonesia yang dibawah naungan Naksakbandiah khususnya
untuk orang-orang yang stress, banyak masalah dan nakal biasanya dikirim
ketempat pak Sholikin dan didik disana. Pertama kali ada ritual membelah dada
orang dia mengatakan untuk membersihkan hati. Saya ketemu orang2 disana mereka
lebih tenang dan bisa menerima keadaan, banyak yang sadar dan kembali kejalan
yang benar.
4. Setelah
lulus dari SMT P selama 1 th aku kalut mencari pekerjaan, sampai
putus asa, terus aku belajar mendalami Islam tidak puas juga, aku ahirnya
belajar ingin menngetahui manungso sing sejati ya sejatine manungso, sering
berpuasa dan lainnya, pertama kali aku ditemui seorang seperti bayangan putih
yang transparan seperti es, pakai jubah panjang dan janggut yang panjang, dia
ngomong, “ Ndar madepo ngulon kene!” setelah duduk menghadap kebarat dia
ngomong lagi “ tak resikane atimu” tangannya langsung nempel didada
sebelah kiri dan tangannya bisa menembus masuk kedalam dada dan meremas didalam
dada, ketika proses tangan membersihkan didalam dada itu seketika suasananya
berubah, seperti ada tetesan air yang lembut dan banyak masuk dalam tubuhku,
pikiranku menjadi jernih dan hening, kenyamanan dan keheningan yang tiada tara
yang belum pernah aku rasakan.
a. Dalam
perjalanan waktu aku di temuai lagi dia ngomong “ ndar tak wenehi cahyaning
bumi sari-sarining jagad, kowe aduso” sebenarnya ini adalah sanepan dengan
sanepan ini orang rasa dan fikirannya dicoba sampai dimana mendalaminya : ini
bermakna akan diberi anugerah besar yang berupa ilmu pengetahuan tapi harus mau
membersihkan dulu rasanya, yang dicerminkan dalam tingkah laku sehari-hari,
dalam orang jawa mengatakan “ndhisekno rosomu ojo ndhisiake karepmu”. Ini
maknanya dalam berperilaku orang harus dilandasi hati nurani dulu, harus
semakin peka dengan rasa, keluarga baru dengan lingkungannya, menjadi pribadi
yang suka membagi rasa, dalam arti tidak mengobral cinta. Sering ngimpi yang
aneh-aneh, melihat langit tidak ada bintang dilangit, yang ada kitab berwarna
hijau, bingkainya terbuat dari emas yang berukiran, kitabnya dibagi tiga yang
tiap sekatnya juga ada bingkai emas, sisi paling selatan ada gambar tanaman
merambat seperti ukiran, bingkai tengah ada tulisan subhanallah, bingkai yang
paling utara ada gambar orang berjubah dan berjenggot panjang. Semua gambar dan
tulisan itu terbuat dari semua bintang, jadi dalam keadaan antara tidur dan
tidak itu yang saya lihat kitab yang berisi gambar dan tulisan yang terbuat
dari rangkaian bintang, dan diluar kitab tidak ada bintangnya.
b. Ngimpi
melihat matahari terbit
c. Ngimpi
melihat bulan terbit
d. Ngimpi
matahari 2 berjajar
e. Ngimpi
matahari dan bulan berdampingan
f.
Ngimpi memanah bulan
g. Ngimpi
merjalan mengitari bumi
h. Ngimpi
terbang mengelilingi bumi
i.
Ngimpi ada bulan purnama sudah terbit dan ada
orang tua yang bilang ”Ndar mbulane wis jumedul kae tontonen” begitu aku
melihat bulan yang baru terbit, sinarnya sangat terang sampai bukit2 tersa
terang sekali walaupun itu malam tapi sinarnya seperti matahari, dan bulan itu
mendatangi aku dan masuk dalam tubuh.
j.
Sering dapat wejangan ghaib sendiri,
bermacam-macam pernah ketemu sunan kalijogo, dan diberi wejangan beberapa kali,
dan dalam setiap wejangan itu suasanya seperti pas dadaku dibersihkan, ketemu
Khidir danbanyak lainnya, yang secara logika tidak ketemu nalar tapi secara rasa
tidak ada yang tidak mungkin. Makanya harus “ndhisikake roso ojo ndhisikake
karep”. Dan banyak lagi, kalau saya ceritakan banyak sekali mungkin kalau
tak tulis dalam buku membutuhkan waktu yang banyak, ini sekedar untuk menambah
wawasan, bahwa pengalaman spiritual orang itu bermacam-macam dan banyak
perjalanan hidup yang berbeda dan ini mempengaruhi pola fikir dan nalar yang
berbeda pula, seperti orang menceritakan rasa kopi kepada orang yang belum
merasakan kopi, maka tidak akan sampai dan mengetahui, kecuali kepada orang
yang pernah merasakannya, seperti dalam pencerahan pada dasarnya dilandasi
dengan kesadaran terlebih dahulu, aku siapa? dari mana? akan apa? mau kemana?
Banyak pertanyaan mengenahi dirisendiri. “yen pingin mangerti ojo meguru
karo manungso, amargo manungso kuwi isih kedunungan reget, yen
kedunungan reget isih kedunungan luput, yen pingin mangerti meguruo marang
awakmu dewe, maguru marang awakmu dewe podhokaro maguru marang kang gawe urip”
mungkin sulit dicerna, tapi saya jelaskan sebagai berikut. Di dalam Al Qur’an
juga ada nanti coba dicari sendiri, ini saya kutib dari seorang sufi Imam Al
Ghozali yang disadur dari kitab Ihya ‘ulumuddin yang terkenal bab ahlu sunah
wal jamaah, “ manusia kalau ingin mengetahui Tuhan harus mengetahui dirinya
sendiri, mengetahui diri sendiri berarti mengetahui Tuhan, bagaimana dia
mengetahui Allah sedangkan dia tidak mengetahui dirinya sendii” dalam ini
dapat saya gambarkan seperti orang orang minum kopi tadi, ilmu dan pengetahuan
itu sangat berkaiatan langsung dengan rasa yang pernah dialami. Saya yang minum
kan tidak mungkin orang lain yang merasakan. Dalam pencarian yang tertinggi
kalau orang Islam itu adalah makrifat, apa bisa semua bisa mencapainya, kalau
menurut saya bisa bagi orang yang mau mencarinya. Makrifat berarti kesadaran.
Orang sadar itu adalah kalau orang sudah bangun dari tidurnya tho, makrifat
kalau kita mudahkan menjadi mripat atau mata, orang bangun itu kalau matanya
sudah bangun, bangun mata lahirnya dan bangun mata hatinya yang berisi rasa.
Ada orang bisa melihat tapi orang tidak sadar dalam perilakunya, ini namanya
tidak seimbang dan belum manunggal keseluruhannya. Makrifat adalah kesadaran,
dzikir dalam bahasa arab, kalau bahasa jawanya eling, orange ling itu kan kalau
orangnya sadar, dzikir dalm arti bukan hanya membaca bacaan terus menerus tapi
secara harfiah manusia yang melakukan perbuatn dan perilakunya selalu eling
atau ingat, yang dimaksud kalau hatinya eling, atau ndhisikake roso maka orang
akan selalu sadar dan tidak mau melakukan perbuatan yang tidak baik. Jadi
menemukan pencerahan itu dimulai dari hati dulu. Tapi pada tahap eling dan
mulia terbuka jagad sebenarnya banyak godaan dan hambatannya, ini ada kata2
yang bisa menjadi patokan : “ ora ono nanging ono, ono nanging ora ono, yen
ono kuwi ora”, saya terangkan sekalian wik : Tuhan itu ada tapi dilihat
panca indra tidak bisa dilihat, tidak bisa dilihat tapi bisa dirakanan
kuasanya, kalau ada yang mengaku-aku dia itu Tuhan berarti itu palsu, karena
Tuhan itu dzat orang mengatakan Dzattulloh, tidak berrujut, bukan cahaya, hanya
tunggal, tidak beranak dan diperanakkan, Kadang dalam keadaan hening ada sinar
yang terang benderang dan dia mengatakan aku Tuhanmu berarti itu palsu. Orang
akan mencapai pengalaman inipun saya kira juga jarang, yang ngimpi masalah
alam, bulan,bintang, mataharipun orang juga jarang kok wik, saya tanya pada
orang-orang yang katanya orang terkenal, kyai atau ustatpun jarang yang sampai
mengalami seperti itu.
Saya jelaskan : Alif : Allah, Lam : Utusan, Mim : manungso, ini namanya Tri
Tunggal. Allah memberikan petunjuk kepada manusia lewat rasanya, manusia
mengetahui petunjuknya Allah lewat rasa, dan orang yang meninggalkan rasa
berarti sudah mengingkari rasa berarti mengingkari petunjuk Allah, dan berarti
mengingkari Allah. Dalam hal ini orang arab sudah mengatakan musrik yang
berarti ingkar dalam bahasa jawa. Jadi menurut saya mendalami Agama, ajaran
Tuhan itu tidak mudah dan harus menempuh perjalanan hidup yang panjang dan
berliku, tahu baik harus mengetahui jelek, kalau tidak ada jelek pasti tidak
ada baik, Tuhan sudah menciptakan berpasangan, Cuma kita mau pilih yang mana.
Orang jawa mengatakan “Ngadep urip nunggang roso” kalau sudah terbiasa
makanya hidupnya akan tertata oleh hidup “katoto diniing urip” sehinnga orang
mengatakan bejo, sedangkan bejo tidak akan datang dengan tiba-tiba semua
tergantung dari perilaku, apa yang kita tunai sekarang hasil perbuatan kemarin,
apa yang kita lakukan sekarang akan mempengaruhi hidup yang akan datang. Jadi
orang yang mendapat petunjuk dari Tuhan adalah orang yang selalu membersihkan
hati dan menjaganya supaya tetap stabil atau istiqomah, kalau kita melakukan
apapun berdasarkan dengan hati yang iklas maka Tuhan akan membukakan banyak
pintu kemudahan.
Adapun cara-cara untuk mencapai itu ada beberapa cara
menurut apa yang saya dapat :
1.
Jam 7 sore tepat, tidak boleh lebih atau kurang
tangan kanan tempelkan dada sebelah kiri dan baca “kawulo manunggal nyuwun
slamet”, ini berguna untuk memutus belenggu dari aji, ilmu, sihir atau
sebangsa jin yang menyatu dalam tubuh, sejenis jengges, tenung, atau santet,
kalau orang jawa mengatakan diruwat, orang arab mengatakan di Rukyah. Cara
sebenarnya sadar dulu hatinya, mengakui salahnya, minta ampun kesalahannya, merubah
perilakunya dengan perilaku yang benar. Rasakan, kadang ada getaran, atau
bahkan ada sinar yang lepas dari tubuh dan pergi, atau ada makluk yang keluar
dari tubuh dan pergi. Dalam taraf ini pun nanti godaannya sangat banyak, karena
sesuatu yang sudah merasa nyaman ditubuh kita akan berontak, dan akan
memperlihatkan kekuatan dan kekuasaannya. Orang yang tidak kuat imanya akan
kembali memakainya dan rasa ditinggalkannya. Dalam sejarah kenabiah
disejarahkan setelah haji terahirnya beliau mengatakan “ besuk umatku
akan menemui perang yang lebih besar dari perang Uhud yaitu memerangi terhadap
diri sendiri”. Tidak dijelaskan seperti inipun perang rasa itu sudah ada sejak
Nabi Adam yang kalah perang dengan hatinya yang akhir memakan buah kuldi.
Kenapa jam 7, ini untuk menjaga istiqomah, supaya hatinya tetap dan
mantap dan melatih disiplin, apa-apa untuk mencapai sesuatu harus dilakukan
dengan tekun sabar dan disiplin. Kalau sudah tertata rasanya biasanyaditandai
dengan tidak melihat jam, tangannya akan meyentuh dada kira dan membaca bacaan
itu secara otomatis dimanapun berada, dalam keadaan menstruasipun tiadak ada
halangannya, karena mengingat Tuhan harus dilakuakan terus menerus, tidak ada
pantangan walaupun dalan keadaan menstruasi.
2.
Setelah jam 7, waktunya sampai jam 11 malam,
pilih waktu sembarang heningkan tangan menyentuh dada kiri dan baca” kawulo
manunggal nyuwun rahayu”. Ini untuk mempertajam mata hati.
3.
Kalau mau tidur baca nadi tangan kiri,rasakan
detak nadinya, sekali denyut nadi baca Allah, jadi kita membaca
disesuaikan denyut kehidupan kita sendiri, tidak mempercepat atau memperlambat
bacaan, ini juga jadi dasar istiqomah.
Kadang dalam hati bertanya tanya, kenapa yang disentuh
sebelah kiri bukan sebelah kanan sedangkan hati berada di dalam torak sebelah
kanan. Makudnya adakah begini, sebenarnya yang kita sentuh adalah jantung,
jantung yang menghidupi, dengan jantung berhenti maka kehidupan kitapun juga
akan hilang, jadi maksudnya yang kita sentuh adalah sumber kehidupan kita yaitu
jantung yang memompa jantung keseluruh tubuh berarti mensuplai kehidupan kita.
Ketika darah berhenti mengalir maka akan berhenti juga kehidupan. Seperti
halnya orang yang sakit, ketikan aliran darah kita ketangan tersumbat, maka
ditangan akan terjadi kematian sel2 tubuh, ahirnya tangannya sakit, kemeng,
keju, linu, gringgingen atau bisa lumpuh.
Hari senin kemarin ada teman dating, dia juga salah satu
guruku’ karena dia bertanya aku anggap guruku, karena hanya para guru yang
berhak member ujian dan soal, dia Tanya masalah bagaimana mencari ilmu, aku
jawab secara spontanitas tapi aku tidak tahu dari mana, yang jelas dari hati
mengalir begitu saja, aku jawab ada bacaan : subhanallah, alhamdulilllah,
lailahaillah, allhu akbar, la haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil
‘adziim. Aku nerangake sebagai berikut : orang akan menerima sesuatu atau mencari
sesuatu harus mempersiapkan tempatnya terlebih dahulu, kalau rumah harus
dibersihkan terlebih dahulu, kalau gelas gelasnya dulu harus dibersihkan dulu,
kalau kamu mau beli mobil harus siap garasinya dahulu, kalau kita persiapkan
mental dahulu, caranya adalah bersuci dahulu, kalau didalam Islam sebelum
melakukan sesuatu sebaiknya bersuci dahulu, secara lahiriahnya berwudhu tapi
pada hakikatnya membersihkan segala perilaku dan tingkah laku kita sendiri,
orang pada umumnya mengatakan kalau kebersihan adlah sebagian dari iman, tapi
kalau saya menggaris bawahi, iman adalah pokok dari iman, dalam perjalanan haji
nabi terahir beliau berpesan besuk aka nada waktunya semua umat akan mengalami
perang yang lebih besar dari perang uhud, yaitu perang sabil, sebenarnya dalam
masalah ini yang diperangi paling utama adalah perang terhadap nafsu kita
sendiri, tidak mungkin ada perang dunia ke 1, 2 atau perang yang lain
kalau pemimpin2 mereka sudah menang dulu di hatinya, tapi hidup memang
harus begitu harus ada yang baik dan buruk.
Setelah bersih hatinya maka orang sudah bisa melihat dengan
jernih, ahirnya timbul kesadaran karena mata hatinya terbuka, sehingga dia
dengan rendah hati mensyukuri segala nikmatnya Allah, ia meyakini tidak
ada Tuhan selain Allah yang perlu diagungkan karena dia yang maha besar,
akhirnya dengan kepasrahan tidak ada segala daya upaya sesuatu kecuali dari
pertolongan Allah.
Kadang seperti ini, kita sebenarnya akan mendapat hikmah
dibalik pertanyaan orang, jadi saya menganggap, siapa saja yang member maslah
adalah guru saya, bukan saja masalah pertanyaan tapi termasuk orang yang
menggunjingkan atau orang yang mencaci maki bahkan orang yang berbuat kejahatan
sekalipun, saya menganggap kalau mereka adalah guru-guru saja, anggap sja
mereka adalah utusan2 Tuhan yangditugaskan untuk menguji kesabaran dan keimanan
kita, tanpa mereka kita tidak akan mengerti dan tdk bertambah ilmu hikmah kita,
inilah gunanya mengaji dari kata kaji, atau mengkaji, bukan hanya sekedar
membaca sepintas lalu. Mereka adalah orang-orang yang dimasuki malaikat utusan
Tuhan untuk menguji kita. Ada beberapa kisah yang mungkin bermanfaat |
1. Ibnu
sina yang terperosok kedalam gua, dia tidak bisa kuluar dari gua, tapi didalam
kegelapan ia menemukan pencerahan,ia melihat batu yang ditetesi air terus
menerus ahkirnya bisa membuat cekungan pula, sesuatu yang kita lakukan secara
terus menerus dengan tabah dan iklas, maka akan menghasilkan sesuatu juga, ia
lalu terkenal dengan ilmu pengobatannya. Tuhan memberi bukan kecerdasan tapi
kesabaran yang luarbiasa. Disinilah kekuatan iman yang sebenarnya.
2. Sunan
kalijaga, yang bertapa dipinggir sungai sampai bermusim-musim, ini cerminan
kepasrahan totaliatas kepada Tuhan, karena kepasrahan ibaratnya kalau Tuhan
akan mencabut nyawa saya akan saya berikan, jadi diuji sampai puncak antara
kematian dan kehidupan. Contohnya, kalau kita berpuasa senin kamis atau di
bulan Romadhon, kalau kita tidak iklas bawaannya lapar terus, tapi kalau sudah
niat ada orang yang makan dan minum ya diam. Jadi sesuatu yang dilakukan dengan
iklas pasti energynya akan berlipat, seperti halnya sunan kalijogo, kalau
secara logika tidak makan dan minum dlam kurun sekian waktu, pasti sudah mati,
tapi dengan kepasrahan ke Tuhan secara totalitas, maka tidak ada yang tidak
mungkin dihadapan Allah, ini yang dimaksud orang jawa megatakan ilmu roso,
ndhisikno rasamu ojo ndisikake karepmu.
3. Mabah
Asmo adalah salah satu murid mbah kasan Duryat, ada orang dapat ilham kalau
yang bisa menyembuhkan saudaranya harus diperantarai oleh beliau, akhirnya
dibawa ketempat mbah Asmo dan diantarlah orang yang sakit gila dan saudaranya
ke daerah Selo, dalam perjalanan dipasar cepogo yang gila itu kambuh dan
mengamuk di pasar dengan membawa kampak, sampai mbah Asmo ini mau dibunuhnya,
dia menunduksambil duduk, kalau mau dibunuh ya bunuhlah kalau mau, akhirnya
kampaknya diletakkan dan orang gila itu sembuh dengan sendirinya. Kadang
seperti ini lho yang kita tidak tahu Tuhan menguji kita.
4. Di
pasar Boyolali sekitar jam 11 malam, aku beru ngobrol masalah orang gila dan
hujan deres, datanglah orang gila dating, ia mengajak berjabat tangan teman2
dan yang terakhir dia jabat tangan dan menciumi aku, aku ya diam saja, dia
ngomong, mas tolong jaga keamanan sini ya, aku bilang ya’ lho jenengan mau
kemana? Dia jawab mau balik ke KarangaNongko. Setelah beberapa waktu dicarilah
temanku, dia tidak menemukan sampai sekarang. Selama temanku jualan dipasar
belum pernah ia disapa atau ngobrol, wanita itu biasanya menyapu pasar sambil
uro-oro, katanya biasanya orangnya wajahnya kusam dan lusuh tapi pada malam itu
ia melihat ibu itu bermuka bersih dan bersinar. Temanku ini pernah belajar di
pondok Gontor. Kadang kita diperjalanan dalam hidup kita tidak tahu apa yang
akan terjadi dan kita bisa bermanfaat apa kok wik, bagiku jalani saja hidup ini
dengan sabar dan iklas.
5. Ada
kisah di pondok Gontor, ada seorang santri yang memcuci pakaiannya, setelah
selesai ia menjemur, tapi ada sarung yang mau dijemur tapi sudah kehabisan
tempat, akhirnya dijemur diatas rumput, kyai langitan tahu dan ditegurlah, le
yen mepe ojo neng duwur suket, suket kuwi yo pingin urip, yo mbutuhake sinar
matahari, sing butuh kuwi ora gur manungso wae. Dalam kelompok aliran NU, kyai
langitan adalah kyai2 yang sangat alim dan menjadi penasehat tertinggi di NU,
biasanya orangnya sabar sekali dan kadang omongannya dianggap tidak wajar,
kalau rasa orang itu belum sampai pemahamannya dalam isi omongannya
Pengalaman yg bagus, nderek nyimak
BalasHapus