SATRIO
PININGIT
Kata satrio piningin ini sudah ada berabad-abad yang lalu
dan kita selalu mendiskusikan dari tahun ketahun, dari kata satrio yang berarti
seorang kasatria dan piningit yang
berarti tersembunyi, atau yang tersimpan. Sedangkan seseorang bisa dikatakan sebagai
seorang harus mempunyai watak seorang kasatria sebagai berikut :
- Selalu membela kebenaran
- Bisa berbuat adil
- Berani, Bijaksana dan Bertanggung jawab
- Selalu membela berdasarkan kebenaran norma-norma hidup tanpa memandang status ataupun golongan tertentu
- Dia merasa tidak menjadi satria piningit tapi orang yang menganggap menjadi satrio piningitnya.
- Bidi pekerti dan perilakunya selalu terjaga karena selalu sadar akan kebenaran berdasarkan Ketuhanan
- Selalu mengerjakan tugas sampai selesai dan sifat-sifat lainnya yang baik
Dalam konteks kehidupan
sehari-hari ini menjadi bahan untuk menarik suatu partai politik atau golongan
tertentu yang digunakkan untuk menguatkan pencitraan yang akan digunakkan untuk
menguatkan pamor tertentu, banyak yang disalah gunakan hanya untuk kepentingan
tertentu. Menurut saya ini kurang tepat.
Tuhan menciptakan semua makluknya dengan berpasangan untuk menjaga kelestarian
dan keseimbangan alam, dikala suatu tempat banyak keangkara murkaan maka disitu
Tuhan akan memunculkan seorang yang bisa menyelesaikan dengan sebaik baiknya
dengan berdasarkan keadilan dan kebenaran, karena sifatnya tersembunyi dan
keluar bisa menyelesaikan masalah dikatakan satrio piningit, jadi dari era
jaman ke jaman akan selalu ada dan tidak ada kata satrio yang terakir atau
seorang yang sangat dikultuskan dengan dalih menjadi utusan Tuhan yang
terahkir, satrio piningit bisa juga dikatakan wali, mesias ataupun ratu adil.
Jadi pada intinya satrio
piningit akan muncul dikala banyak masalah dan keangkara murkaan yang diutus
Tuhan untuk membenahi dan membangun norma-norma kehiupan lagi yang dilakukan
dengan tanggung jawab berdasarkan kebenaran dan keadilan untuk menstabilkan
atau menyeimbangkan kehidupan, karena kalau sudah ada ketimpangan maka akan
terjadi kehancuran, dikala terlalu banyak yang baik akan banyak orang yang
terlena menara baik dan akan menuju kejalan yang tidak benar tanpa disengaja
karena sangat terlalu halus caranya, kadang paham keyakinan dan kepercayaan
yang akan dijadikan ajang atau kendaraannya, untuk member peringatan maka akan
muncul yang tidak baik dan bahkan sangat tidak baik, akhirnya keseimbangan daya
fiker orang akan muncul kembali mencari jalan kebenaran. Tidak ada satrio
piningit mengikrarkan dan orang disuruh untuk mengakui dia sebagai satrio
piningit, sebagai contoh yang sangat sederhana, ada seorang yang berpergian
jauh mengalami kesesatan ia bertanya kepada orang untuk mencari alamat yang ia
tuju, orang yang member petunjuk jalan dengan benar dan apa adanya bisa
dikatakan sebagai satrio piningit yang bisa memecahkan masalah, yang menolong
tidak mungkin akan berikrar ia sebagi satrio piningitnya, tapi yang mengakui
satrio piningit adalah orang yang pernah ditolongnya, seandainya tidak ada dia
mungkin saya tidak ketemu alamat yang saya cari atau ungkapan apasaja yang
menguatkan akan penolongnya, kadang orang sangat terlalu mengagung-agungkan
kata satrio piningit, akhirnya yang dibenak fikirannya kata atau harapan yang
sangat muluk-muluk. Karena sangat terlalu mengagungkan kata tersebut, ia sangat
terhipnotis dan terpengaruh kata tersebut sehingga akal sehatnya akan hilang,
yang akhirnya mudah diperdayakan untuk tujuan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar