PETUNJUK
GHAIB
Dalam perkembangan menjalani
kehidupan spiritual akan beberapa ragam macam petunjuk yang akan didapat, orang
akan mengetahui itu benar dan tidaknya juga akan tergantung pada kedewasaan
orang yang berdasarkan pengalaman yang banyak, dengan banyak melakukan olah
rasa dan belajar mengamati, meneleti dan menyelidiki dengan berdasarkan
fakta-fakta yang nyata, yang akan dipertemukan antara petunjuk dan penerapan
dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dalam hal ini membutuhkan kesabaran dan waktu
yang lama, karena semakin berjalan dan berkembang dalam pencarian biasanya akan
semakin terbuka kenyataannya, yang saya maksud akan mendapatkan informasi yang
bertahap tapi akan mencapai titik kerucut yang sebenarnya, saya contohkan adalah
sebagai berikut. Kita akan mencari keheningan atau mencari air yang benar-benar
bersih, kita harus melakukan penyaringan penyaringan yang sangat rumit sampai
mencapai titik jernih, dari daringan yang berbentuk kasar sampai ketahap
saringan lebih halus dan semakin halus lagi, sampai mencapai titik pori-pori
yang paling kecil, semakin rumit dan kesil maka akan semakin jernih, semakin
kita mencapai titik kulminasi maka akan semakin jelas permasalahannya. Petunjuk
ghaib ini dapat kami golongkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Godho
(godaan)
2. Pituduh
(petunjuk)
3. Tujuh
(tunjuk)
Saya jelaskan sebagai
berikut :
Godho
atau godaan, orang dalam mencapai keheningan akan
mendapatkan petunjuk yang datangnya dari 2 hal yang kami kelompokkan :
a. Dari
angan-angan, orang mendapatkan informasi dari daya angan-angannya yang bekerja,
sehingga orang seolah olah mendengar sesuatu suara tapi dalam keadaan sedang
dalam keadaan panic atau dalam banyak masalah, contohnya seperti mendengan
sesuatu orang memanggil atau member nasihat tapi yang bekerja otaknya,
seolah-olah dia mendengarkan.
b. Dari
godaan makluk halus atau khodam yang seolah-olah memberikan jalan pemecahan
masalah akan tetapi justru akan masuk dalam alam kesengsaraan, sebagi contonya
adalah sebagai berikut :
i. Seseorang
dalam keadaan kalut banyak masalah mendengar disuruh mengambil uang ghaib atau
emas disuatu tempat untuk menyelesaikan masalahnya terus seseorang tersebut
mendatangi dan benar ada kenyataannya, walaupun nyata ini termasuk godaan karena
bagaimanapun orang ingin mendapatkan sesuatu harus dengan melakukan pekerjaan
yang nyata, semua tidak ada yang instan.
ii. Dalam
beberapa kasus ada seseorang disuruh bunuh diri untuk menyelesaikan masalah,
dengan kata-kata mati lebih enak daripada hidup dalam penderitaan dan ini
banyak orang yang melakukannya,.
iii. Seseorang
akan mendapatkan ilmu kesaktian dengan cara hidup diatas pohon atau bahkan
memakan organ orang yang sudah meninggal, seperti kasusnya sumanto yang memakan
jenazah seorang ibu dan memakai alat kelamin wanita tersebut untuk dijadikan
jimat.
iv. Seseorang
yang hancur dalam rumah tangga digoda dengan diberi kata-kata kalau istrinya
sekarang adalah bukan jodohnya, kamu harus mencari wanita lain yang lebih pas
untuk menjadi istrinya, ini juga termasuk godaan, masalah keluarga harus
diselesaikan secara lahiriah bukan batiniah, dengan semakin mengucilkan istri
dan anaknya maka seseorang itu akan semakin masuk dalam kedalam kesesatan,
karena sudah meninggalkan kewajibannya, sedangkan hal tersebut hanya
membutuhkan kesadaran, kesabaran dan keterbukaan untuk mencari jalan keluar,
semua masalah pasti banyak jalan keluar tinggal seseorang tersebut mau
menjalani atau mau mencari pemecahannya atau tidak. Jadi dalam hal ini godaan
tersebut sifatnya seperti member jalan pemecahan masalah secara instan tapi
dibalik itu akan membawa kejalan kesesatan yang nyata, sehingga pada akhirnya
akan semakin menambah masalah yang harus dijalaninya.
..Pituduh
atau petunjuk. Ini biasanya
mendapatkan petujuk kejalan yang sudah benar dan pada jalan yang baik, dimana
seseorang itu belum bisa menerima tuduh atau petukjuk langsung dari Tuhan, jadi
ini sifatnya member solusi yang benar masih menggunakan kekuatan piranti yang
berujut pusaka atau kekuatan khodam. Yang intinya mendapatkan petunjuk dengan
perantaraan khodam atau piranti, contonya sebagai berikut :
a. Seseorang
ada yang kehilangan barang datang kepada seorang para normal ingin mengetahui
siapa yang telah mencuri barangnya, si paranormal mendapat keluhan tersebut
mengambil sebuah pusaka, dengan membacakan sesuatu didaerah pangkal pusaka
tampak bayangan seseorang dengan jelas seperti melihat foto seseorang.
b. Seorang
paranormal memperlihatkan seorang pencuri dengan memperliahatkan gambar yang
jelas di telapak tangan kirinya, hanya dengan membacakan sesuatu. Biasanya ini
dapat dilihat oleh beberapa orang sekaligus.
c. Yang
lebih halus lagi seseorang yang ditemui khodamnya para sunan atau para wali,
didalam pertemuan tersebut banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dalam
hidupnya, bahkan dikala ia mendapat masalah atau member pertolongan ia bertanya
dulu bagai mana jalan keluarnya.
3Tuduh
atau tunjuk, dlam katagori ini yang paling sulit, karena
akan bayak perbedaan dan sangat halus membedakan antara pituduh dan tuduh, ini
disebabkan karena sangat halusnya. Tapi sebagai pembanding yang mudah adalah
dilihat dari sifatnya, kalau pituduh atau petunjuk dari piranti atau khodam
sifatnya instan, dapat diibaratkan api memberi penerangan yang berkobar-kobar,
spontan dan langsung ada kenyataannya, sedangkan dari tuduh atau tunjuk
sifatnya bertahap dan konstan dan mantap, seperti mendapat jalan terang akan
tetapi tidak dengan panas, bisa
mendapatkan tuduh yang asli akan bayak halangan karena hubungannya dengan
kebersihan hati seseorang, karena mendatkannya dengan perantaraan rasa hati
sanubari yang paling dalam, kalau orang jawa mengatakan ngadepm urip nunggang
roso yang maknanya menghadap Tuhan dengan berlandaskan atau perantaraan rasa,
karena rasa itu bersifat suci, bersih, jujur apa adanya. Kalau dijelaskan lagi
adalah utusan atau rosul yang sejati adalah rasa hati kita, kita akan
mengetahui rasanya pahit, asin, pedas atau masam dengan perantaraan rasa kita
bukan angan-anagan atau fikiran kita, semakin ikalas seseorang semakin bersih
hatinya maka akan semakin membuka jalan untuk mendapatkan tuduh yang murni dari
Tuhan, sebagai contoh adalah sebagai berikut :
a. Nabi
Muhammad medapatkan wahyu Al Qur’an berdasarkan hati yang bersih, secara logika
beliau tidak bisa membuat dan merangkai kata-kata sampai mendetail, orang Arab
menganggap itu adalah bahasa yang tertinggi.
b. Nabi
Musa mendapatkan Taurat yang berisi 10 Firman Tuhan
c. Kalau
dimasyarakat Jawa para pujangganya bisa merangkai kata-kata yang berbentuk
tembang mocopat yang didalamnya berisi nasehat, ilmu atau keterangan banyak
hal, ini dapat dilihat dari corak tulisannya, secara logika pada naskah yang
asli pasti banyak coretan atau beberapa noda yang jatuh dikertas, tapi pada
kenyataannya seperti tulisan cetakan jaman sekarang, ukuran dan huruf-hurufnya
sangat persis, secara logika ini pasti tidak masuk akal.
Karena
Tuhann yang bersifat adil maka Tuhan akan membukakan petunjuknya dengan anut
jaman kelakone, maksudnya akan selalu mengikuti jaman dan dimana dan waktu yang
berbeda, coba saja kalau Nabi Muhammad mendapatkan Kitab Al Qur’an dengan
bahasa Jawa, saya yakin pasti tidak akan tahu maksud dan isi kandungan
didalamnya, dengan adanya sifat Keagungan, Kekuasaannya, Keadilannya maka Tuhan
selalu membukakan jalan kepada Umatnya untuk mendapatkan petunjuknya Langsung,
contoh yang paling mudah adalah seseorang akan merasakan rasanya kopi maka ia
akan merasakan langsung tanpa harus bertanya kepada orang lain, maka dapat kami
simpulkan, kedewasaan dan kematangan jiwa seseorang akan sangat memengaruhi
daya fikirnya, seseorang akan semakin yakin kalau seseorang tersebut sudah
mengalami dan menjalaninya sendiri. Ini Cuma sumbangsih untuk membuka wawasan,
kalau banyak hal yang menyinggung atau tidak berkenan mahon maaf
sebesar-besarnya.