Kamis, 22 Agustus 2013

PETUNJUK GHAIB



PETUNJUK GHAIB



Dalam perkembangan menjalani kehidupan spiritual akan beberapa ragam macam petunjuk yang akan didapat, orang akan mengetahui itu benar dan tidaknya juga akan tergantung pada kedewasaan orang yang berdasarkan pengalaman yang banyak, dengan banyak melakukan olah rasa dan belajar mengamati, meneleti dan menyelidiki dengan berdasarkan fakta-fakta yang nyata, yang akan dipertemukan antara petunjuk dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dalam hal ini membutuhkan kesabaran dan waktu yang lama, karena semakin berjalan dan berkembang dalam pencarian biasanya akan semakin terbuka kenyataannya, yang saya maksud akan mendapatkan informasi yang bertahap tapi akan mencapai titik kerucut yang sebenarnya, saya contohkan adalah sebagai berikut. Kita akan mencari keheningan atau mencari air yang benar-benar bersih, kita harus melakukan penyaringan penyaringan yang sangat rumit sampai mencapai titik jernih, dari daringan yang berbentuk kasar sampai ketahap saringan lebih halus dan semakin halus lagi, sampai mencapai titik pori-pori yang paling kecil, semakin rumit dan kesil maka akan semakin jernih, semakin kita mencapai titik kulminasi maka akan semakin jelas permasalahannya. Petunjuk ghaib ini dapat kami golongkan menjadi 3 bagian, yaitu :

1.    Godho (godaan)
2.    Pituduh (petunjuk)
3.    Tujuh (tunjuk)

Saya jelaskan sebagai berikut :

 Godho atau godaan, orang dalam mencapai keheningan akan mendapatkan petunjuk yang datangnya dari 2 hal yang kami kelompokkan :

a.    Dari angan-angan, orang mendapatkan informasi dari daya angan-angannya yang bekerja, sehingga orang seolah olah mendengar sesuatu suara tapi dalam keadaan sedang dalam keadaan panic atau dalam banyak masalah, contohnya seperti mendengan sesuatu orang memanggil atau member nasihat tapi yang bekerja otaknya, seolah-olah dia mendengarkan.
b.    Dari godaan makluk halus atau khodam yang seolah-olah memberikan jalan pemecahan masalah akan tetapi justru akan masuk dalam alam kesengsaraan, sebagi contonya adalah sebagai berikut :
                                          i.    Seseorang dalam keadaan kalut banyak masalah mendengar disuruh mengambil uang ghaib atau emas disuatu tempat untuk menyelesaikan masalahnya terus seseorang tersebut mendatangi dan benar ada kenyataannya, walaupun nyata ini termasuk godaan karena bagaimanapun orang ingin mendapatkan sesuatu harus dengan melakukan pekerjaan yang nyata, semua tidak ada yang instan.
                                        ii.    Dalam beberapa kasus ada seseorang disuruh bunuh diri untuk menyelesaikan masalah, dengan kata-kata mati lebih enak daripada hidup dalam penderitaan dan ini banyak orang yang melakukannya,.
                                       iii.    Seseorang akan mendapatkan ilmu kesaktian dengan cara hidup diatas pohon atau bahkan memakan organ orang yang sudah meninggal, seperti kasusnya sumanto yang memakan jenazah seorang ibu dan memakai alat kelamin wanita tersebut untuk dijadikan jimat.
                                       iv.    Seseorang yang hancur dalam rumah tangga digoda dengan diberi kata-kata kalau istrinya sekarang adalah bukan jodohnya, kamu harus mencari wanita lain yang lebih pas untuk menjadi istrinya, ini juga termasuk godaan, masalah keluarga harus diselesaikan secara lahiriah bukan batiniah, dengan semakin mengucilkan istri dan anaknya maka seseorang itu akan semakin masuk dalam kedalam kesesatan, karena sudah meninggalkan kewajibannya, sedangkan hal tersebut hanya membutuhkan kesadaran, kesabaran dan keterbukaan untuk mencari jalan keluar, semua masalah pasti banyak jalan keluar tinggal seseorang tersebut mau menjalani atau mau mencari pemecahannya atau tidak. Jadi dalam hal ini godaan tersebut sifatnya seperti member jalan pemecahan masalah secara instan tapi dibalik itu akan membawa kejalan kesesatan yang nyata, sehingga pada akhirnya akan semakin menambah masalah yang harus dijalaninya.

..Pituduh atau petunjuk.  Ini biasanya mendapatkan petujuk kejalan yang sudah benar dan pada jalan yang baik, dimana seseorang itu belum bisa menerima tuduh atau petukjuk langsung dari Tuhan, jadi ini sifatnya member solusi yang benar masih menggunakan kekuatan piranti yang berujut pusaka atau kekuatan khodam. Yang intinya mendapatkan petunjuk dengan perantaraan khodam atau piranti, contonya sebagai berikut :
a.    Seseorang ada yang kehilangan barang datang kepada seorang para normal ingin mengetahui siapa yang telah mencuri barangnya, si paranormal mendapat keluhan tersebut mengambil sebuah pusaka, dengan membacakan sesuatu didaerah pangkal pusaka tampak bayangan seseorang dengan jelas seperti melihat foto seseorang.
b.    Seorang paranormal memperlihatkan seorang pencuri dengan memperliahatkan gambar yang jelas di telapak tangan kirinya, hanya dengan membacakan sesuatu. Biasanya ini dapat dilihat oleh beberapa orang sekaligus.
c.    Yang lebih halus lagi seseorang yang ditemui khodamnya para sunan atau para wali, didalam pertemuan tersebut banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dalam hidupnya, bahkan dikala ia mendapat masalah atau member pertolongan ia bertanya dulu bagai mana jalan keluarnya.

3Tuduh atau tunjuk, dlam katagori ini yang paling sulit, karena akan bayak perbedaan dan sangat halus membedakan antara pituduh dan tuduh, ini disebabkan karena sangat halusnya. Tapi sebagai pembanding yang mudah adalah dilihat dari sifatnya, kalau pituduh atau petunjuk dari piranti atau khodam sifatnya instan, dapat diibaratkan api memberi penerangan yang berkobar-kobar, spontan dan langsung ada kenyataannya, sedangkan dari tuduh atau tunjuk sifatnya bertahap dan konstan dan mantap, seperti mendapat jalan terang akan tetapi tidak dengan panas,  bisa mendapatkan tuduh yang asli akan bayak halangan karena hubungannya dengan kebersihan hati seseorang, karena mendatkannya dengan perantaraan rasa hati sanubari yang paling dalam, kalau orang jawa mengatakan ngadepm urip nunggang roso yang maknanya menghadap Tuhan dengan berlandaskan atau perantaraan rasa, karena rasa itu bersifat suci, bersih, jujur apa adanya. Kalau dijelaskan lagi adalah utusan atau rosul yang sejati adalah rasa hati kita, kita akan mengetahui rasanya pahit, asin, pedas atau masam dengan perantaraan rasa kita bukan angan-anagan atau fikiran kita, semakin ikalas seseorang semakin bersih hatinya maka akan semakin membuka jalan untuk mendapatkan tuduh yang murni dari Tuhan, sebagai contoh adalah sebagai berikut :
a.    Nabi Muhammad medapatkan wahyu Al Qur’an berdasarkan hati yang bersih, secara logika beliau tidak bisa membuat dan merangkai kata-kata sampai mendetail, orang Arab menganggap itu adalah bahasa yang tertinggi.
b.    Nabi Musa mendapatkan Taurat yang berisi 10 Firman Tuhan
c.    Kalau dimasyarakat Jawa para pujangganya bisa merangkai kata-kata yang berbentuk tembang mocopat yang didalamnya berisi nasehat, ilmu atau keterangan banyak hal, ini dapat dilihat dari corak tulisannya, secara logika pada naskah yang asli pasti banyak coretan atau beberapa noda yang jatuh dikertas, tapi pada kenyataannya seperti tulisan cetakan jaman sekarang, ukuran dan huruf-hurufnya sangat persis, secara logika ini pasti tidak masuk akal.
Karena Tuhann yang bersifat adil maka Tuhan akan membukakan petunjuknya dengan anut jaman kelakone, maksudnya akan selalu mengikuti jaman dan dimana dan waktu yang berbeda, coba saja kalau Nabi Muhammad mendapatkan Kitab Al Qur’an dengan bahasa Jawa, saya yakin pasti tidak akan tahu maksud dan isi kandungan didalamnya, dengan adanya sifat Keagungan, Kekuasaannya, Keadilannya maka Tuhan selalu membukakan jalan kepada Umatnya untuk mendapatkan petunjuknya Langsung, contoh yang paling mudah adalah seseorang akan merasakan rasanya kopi maka ia akan merasakan langsung tanpa harus bertanya kepada orang lain, maka dapat kami simpulkan, kedewasaan dan kematangan jiwa seseorang akan sangat memengaruhi daya fikirnya, seseorang akan semakin yakin kalau seseorang tersebut sudah mengalami dan menjalaninya sendiri. Ini Cuma sumbangsih untuk membuka wawasan, kalau banyak hal yang menyinggung atau tidak berkenan mahon maaf sebesar-besarnya.